Wilujeng Sumping, alias SELAMAT DATANG... di blog simkuring... moga-moga aya manfaat nu tiasa katampi... hapunten nu kasuhun... bilih aya nu teu kahartos...

Kang Yosep: "Idealis" menapaki "Realitas"


DATA MAHASISWA

No. NIM Nama Mahasiswa
1 09.0290 Abdul Malik
2 09.0267 Agus Salim
3 09.0292 Asep Haerudin
4 09.0282 Asep Saripin
5 09.0301 Basir Japidung
6 09.0259 Diman Zamil
7 09.0303 Ema Nurhasanah
8 09.0278 Fitri Indriani
9 09.0299 Galih Permana
10 09.0270 Ikrima Nisa Habibah
11 09.0275 Ismailia
12 09.0325 Maya Susanti
13 09.0324 Mira Nopita
14 09.0326 Rani Tri Lesmayanti
15 09.0260 Risa Apriani
16 09.0385 Sidiq Ginanjar
17 09.0300 Siti Nurul Hidayah
18 09.0328 Tedi Setiadi
19 09.0327 Toto Soni
20 09.0383 Winda Gustiani
21 09.0319 Wiwin Muspianti
22 09.0384 Yana Hadiana
23 09.0283 Yopi Sopiana
24 09.0265 Yosep Saeful Azhar Photobucket
25 09.0298 Endang Sudrajat
26 09.0316 Supian Munawar
27 Asep Al-Juhaeri

Saturday, October 9

Pengertian Sejarah Peradaban Islam




1. Pengertian Sejarah

Pengertian sejarah secara etimologis berasal dari kata Arab "syajarah" yang mempunyai arti "pohon". Maksudnya, pohon kehidupan. Dalam bahasa ilmiyahnya adalah History.

Sejarah tersusun dari serangkaian peristiwa pada masa lampau, keseluruhan pengalaman manusia dan juga sejarah sebagai suatu cara yang dengannya fakta-fakta diseleksi, diubah-ubah, dijabarkan dan dianalisis.

Makna sejarah mempunyai 2 konsep :

Pertama : konsep sejarah yang memberikan pemahaman akan arti objektif tentang masa lampau.

Kedua : sejarah menunjukan maknanya yang subjektif, sebab masa lampau tersebut telah menjadi sebuah kisah atau cerita.

A. Karakteristik Sejarah

Karakteristik sejarah dengan disiplinnya dapat dilihat berdasarkan 3 orientasi:

Pertama : sejarah merupakan pengetahuan mengenai kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan manusia pada masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan masa kini.

Kedua : sejarah merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui penyelidikan dan analisis atau peristiwa-peristiwa masa lampau.

Ketiga : sejarah sebagai falsafah yang didasarkan kepada pengetahuan tentang perubahan-perubahan masyarakat. Dengan kata lain, sejarah seperti ini merupakan ilmu tentang proses suatu masyarakat.

B. Kegunaan Sejarah

Sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan, begitu juga sejarah mempunyai beberapa kegunaan, di antara kegunaan sejarah antara lain :

Pertama : Untuk kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi kelangsungan hidup.

Kedua : sejarah berguna sebagai pengambilan pelajaran dan teladan dari contoh-contoh di masa lampau, sehingga sejarah memberikan azas manfaat secara lebih khusus demi kelangsungan hidup.

Ketiga : sejarah berfungsi sebagai sarana pemahaman mengenai hidup dan mati.

Dengan begitu pentingnya sejarah dalam kehidupan ini, di dalam al-Qur'an sendiri terdapat beberapa kisah para nabi dan tokoh masa lampau di antaranya:

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثاً يُفْتَرَى وَلَـكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS Yusuf [12]: 111)

أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا الْأَرْضَ وَعَمَرُوهَا أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَاءتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS ar-Rum [30]: 9)

2. Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Sejarah peradaban islam diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan kebudayaan Islam dalam perspektif sejarahnya. Selain itu, Peradaban Islam mempunyai berbagai macam pengertian lain, di antaranya adalah sebagai berikut.

Pertama : Sejarah Peradaban Islam merupakan kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam satu periode kekuasaan Islam mulai dari periode Nabi Muhammad Saw sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang.

Kedua : Sejarah Peradaban Islam merupakan hasil-hasil yang dicapai oleh ummat Islam dalam lapangan kesusteraan, ilmu pengetahuan dan kesenian.

Ketiga : Sejarah Peradaban Islam merupakan kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat.

3. Peran dan Fungsi Manusia Sebagai Pembuat Peradaban

Dalam perspektif Islam manusia sebagai pelaku sekaligus pembuat peradaban memiliki kedudukan dan peran inti. Kedudukan dan posisi manusia dikisahkan dalam al-Qur'an, di antaranya adalah sebagai berikut.

Pertama : manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dan paling utama.
Allah berfirman :

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً

Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS Al-Isra [17]: 70)

Sebagai konsekwensi logisnya, manusia memiliki kebebasan yang bertanggung jawab, dalam arti yang seluas-luasnya dan pada dimensi yang beragam yang pada gilirannya merupakan amanat yang harus dipikul.

Kedua : guna mengemban tugasnya sebagai mahluk yang dimuliakan Allah, tidak seperti ciptaan Allah yang lain. Semuanya mempunyai tekanan yang sama yaitu agar manusia menggunakan akalnya hanya untuk hal-hal yang positif sesuai dengan fitrah dan panggilan hati nuraninya, dan amatlah tercela bagi orang yang teperdaya oleh hawa nafsu terlepas dari kemanusiaannya dan fitrahnya. Dalam hal ini, al-Qur'an menegaskan :

وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ

فَاعْتَرَفُوا بِذَنبِهِمْ فَسُحْقاً لِّأَصْحَابِ السَّعِيرِ

Dan mereka berkata, "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
(QS al-Mulk [67]: 10-11)

4. Dasar-dasar Kemasyarakatan Dari Rasulullah Saw

Dasar-dasar peradaban yang diletakkan oleh Rasulullah itu pada umumnya merupakan sejumlah nilai dan norma yang mengatur manusia dan masyarakat dalam hal yang berkaitan dengan peribadatan, sosial, ekonomi, politik, yang bersumber dari al-Qur'an dan as-Sunnah.

Beberapa asas Islam yang diletakkan oleh Rasulullah di antaranya : Al-Ikha (persaudaraan), Al-Musawa (persamaan), At-Tasamuh (toleransi), At-Tasyawur (musyawarah), At-Ta'awun (tolong menolong), dan Al-'adalah(keadilan).

Sumber: hitsuke.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan