Al-Quran yang menjadi undang-undang dan sandaran kehidupan seorang mukmin merupakan wahyu Allah SWT yang sarat dengan makna-makna yang mendalam.
Dalam membacanya terdapat ruang besar yang bisa menghidupkan dan mencerahkan jiwa-jiwa para pembacanya. Agar ruang besar ini bisa terbuka lebar, maka ada beberapa adab yang harus menyertai para pengkaji al-Quran.
Mulla Shadra mengurai sepuluh adab bagi para pembaca dan pengkaji al-Quran, yaitu sebagai berikut.
1. Fahmu udhmatil kalam (memahami keagungan kalam) dalam ayat-ayat al-Quran.
2. At-Takhalli (pengosongan diri dari ego-ego yang bisa menjadi penghalang termaknakannya ayat suci)
3. Tadabbur (merenungkan relung-relung al-Quran sehingga hatinya senantiasa terkait dengan al-Quran.
4. Melakukan penyucian hati dari dosa-dosa kemaksiatan dan kotoran keyakinan.
5. Menghadirkan hati dan meninggalkan kecenderungan jiwa.
6. Istinbath, yakni berusaha menjelaskan isi kandungan setiap ayat.
7. Takhsis, yakni seorang pembaca al-Quran diharapkan mampu menangkap tujuan untuk tiap-tiap percakapan yang terkandung di dalamnya.
8. Pengaruh dan menemukan, yaitu batinnya terpengaruh dan hatinya tercerahkan dengan cahaya kalam sehingga seluruh aktivitas hidupnya yang bermacam-macam selalu bersandar pada ayat al-Quran.
9. Pendakian.
10. Ta'bara, yakni berbuat sesuai dengan keadaan dan kekuatan-Nya. (Ahmad, 2007:43-50)
Dalam membacanya terdapat ruang besar yang bisa menghidupkan dan mencerahkan jiwa-jiwa para pembacanya. Agar ruang besar ini bisa terbuka lebar, maka ada beberapa adab yang harus menyertai para pengkaji al-Quran.
Mulla Shadra mengurai sepuluh adab bagi para pembaca dan pengkaji al-Quran, yaitu sebagai berikut.
1. Fahmu udhmatil kalam (memahami keagungan kalam) dalam ayat-ayat al-Quran.
2. At-Takhalli (pengosongan diri dari ego-ego yang bisa menjadi penghalang termaknakannya ayat suci)
3. Tadabbur (merenungkan relung-relung al-Quran sehingga hatinya senantiasa terkait dengan al-Quran.
4. Melakukan penyucian hati dari dosa-dosa kemaksiatan dan kotoran keyakinan.
5. Menghadirkan hati dan meninggalkan kecenderungan jiwa.
6. Istinbath, yakni berusaha menjelaskan isi kandungan setiap ayat.
7. Takhsis, yakni seorang pembaca al-Quran diharapkan mampu menangkap tujuan untuk tiap-tiap percakapan yang terkandung di dalamnya.
8. Pengaruh dan menemukan, yaitu batinnya terpengaruh dan hatinya tercerahkan dengan cahaya kalam sehingga seluruh aktivitas hidupnya yang bermacam-macam selalu bersandar pada ayat al-Quran.
9. Pendakian.
10. Ta'bara, yakni berbuat sesuai dengan keadaan dan kekuatan-Nya. (Ahmad, 2007:43-50)
0 comments:
Post a Comment