Wilujeng Sumping, alias SELAMAT DATANG... di blog simkuring... moga-moga aya manfaat nu tiasa katampi... hapunten nu kasuhun... bilih aya nu teu kahartos...

Kang Yosep: "Idealis" menapaki "Realitas"


DATA MAHASISWA

No. NIM Nama Mahasiswa
1 09.0290 Abdul Malik
2 09.0267 Agus Salim
3 09.0292 Asep Haerudin
4 09.0282 Asep Saripin
5 09.0301 Basir Japidung
6 09.0259 Diman Zamil
7 09.0303 Ema Nurhasanah
8 09.0278 Fitri Indriani
9 09.0299 Galih Permana
10 09.0270 Ikrima Nisa Habibah
11 09.0275 Ismailia
12 09.0325 Maya Susanti
13 09.0324 Mira Nopita
14 09.0326 Rani Tri Lesmayanti
15 09.0260 Risa Apriani
16 09.0385 Sidiq Ginanjar
17 09.0300 Siti Nurul Hidayah
18 09.0328 Tedi Setiadi
19 09.0327 Toto Soni
20 09.0383 Winda Gustiani
21 09.0319 Wiwin Muspianti
22 09.0384 Yana Hadiana
23 09.0283 Yopi Sopiana
24 09.0265 Yosep Saeful Azhar Photobucket
25 09.0298 Endang Sudrajat
26 09.0316 Supian Munawar
27 Asep Al-Juhaeri

Sunday, January 17

3) Khabar Ahad

Khabar Ahad yaitu bagian dari khabar-khabar yang tidak sampai kepada batasan (derajat) mutawatir. (Al-Amidi, 1;2;31)

a. Faidah Khabar Ahad
1. Kebanyakan para ulama Ushul Fiqh berpendapat bahwa Khabar Ahad itu, walaupun wajib menjadi dasar suatu amal, tidak memberikan ilmu yang meyakinkan. Bahkan khabar tersebut lebih cenderung menunjukkan ilmu zhanni (bersifat praduga).

Kemungkinan adanya kesalahan, keragu-raguan, dusta, dan yang seumpama dengannya, lebih mudah berada dalam khabar tersebut. (Mudzakkarah as-Syanqithi 'ala ar-Raudhah, 103)

Karena itu, Imam Al-Ghazali memberikan suatu contoh. Lalu ia mengatakan, khabar Ahad itu tidak memberikan ilmu. Hal ini sangat perlu diketahui. Kami tidak dapat membenarkan segala sesuatu yang kami dengar. Walaupun kami bisa membenarkan dan mengukur pertentangan di antara dua khabar, bagaimana kami harus membenarkan dua hal yang saling bertentangan. Keputusan para ahli hadis yang menetapkan khabar Ahad wajib termasuk ke dalam kategori ilmu, barangkali maksud mereka itu, khabar tersebut memberikan ilmu tentang wajibnya suatu amalan. Karena zhann (yang bersifat praduga) juga dapat disebut sebagai ilmu. (Al-Ghazali, I: 145)
Maksud khabar Ahad di sini adalah khabar yang dapat diterima (maqbul). Dengan demikian, khabar dhaif yang tertolak dengan berbagai macamnya tidak termasuk dalam kategori ini.

2. Ada juga golongan yang berpendapat bahwa khabar Ahad itu wajib menjadi dasar bagi suatu ilmu dan amalan. Karena ia memberi keterangan yang pasti (qath'i), bukan praduga (zhanni). Yang berpendapat seperti ini adalah Madzhab Zhahiriyyah.

Ibnu Hazm berkata, "Sesungguhnya khabar Ahad yang diterima dari rawi yang setiap tingkatan sanadnya adil sampai pada Rasulullah Saw harus menjadi dasar ilmu dan amal secara bersamaan". (Al-Ihkam, I:107)
Dan ini merupakan riwayat yang bersumber dari Imam Ahmad. (Al-Amidi, Al-Ihkam, 1;2;32)

3. Pemilahan
Jika tercakup qarinah yang menunjukkan kebenarannya, maka ia memberi faidah ilmu. Tetapi jika tidak, maka ia menjadi zhanni (bersifat praduga).

Tidak berfaidah ilmu dengan kemutlakannya
Menurut jumhur para ahli peneliti
Sebagiannya memandang ada faidah jika adil periwayatannya
Dipilihlah yang memiliki qarinah ........(ihtawa)

4. As-Syanqithi berkata, ringkasnya, khabar Ahad itu dapat dilihat dari dua segi. Pertama, secara qath'i, dan kedua secara zhanni.
1. Dari sisi wajibnya menjadi dasar suatu amal, khabar ini qath'i.
2. Dari sisi kesesuaiannya dengan kenyataan dalam perkara-perkara tertentu, khabar ini zhanni.

Salah satu contohnya, jika kita membunuh seseorang dengan qishas karena kesaksian dua orang. Ia mengatakan, pembunuhan tersebut termasuk qath'i menurut syari'at, tidak dapat diragukan lagi. Sedangkan kebenaran dua saksi tentang apa yang mereka katakan, itu bersifat praduga karena mereka pada dasarnya tidak maksum. (Muhammad Amin As-Syanqithi, Mudzakkarah, 104)

Hasil kajian ini menggambarkan bahwa khabar Ahad itu zhanni dalam hal dilalah yang wajib menjadi dasar suatu amal dengan dalil-dalil yang qath'i. Allah Ta'ala telah menetapkan sisi ta'abbudiyah untuk masalah tersebut, maka tidak ada peluang lain bagi seorang muslim kecuali beramal dengan dasar khabar ini. Demikian juga sunnah yang mulia dapat diperoleh dengan mudah melalui khabar ini. Atas landasan khabar Ahad lah, terbangun juga beberapa hukum dan kaidah-kaidah.

Maka dari itu,............(can beres)

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan