Download Makalah
Pengetahuan (knowledge) adalah suatu pengenalan manusia terhadap suatu objek, tanpa melalui penelitian dan pengukuran.
Ilmu (science) adalah pengetahuan manusia yang sudah teruji dan terukur berdasarkan penelitian.
Filsafat berasal dari kala filos atau filia (persahabatan, tertarik kepada), dan sofos (kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi).
Dengan demikian filsafat artinya: pengetahuan yang dimiliki rasio manusia yang menembus dasar-dasar terakhir dari segala sesuatu. Filsafat membahas seluruh realitas, teristimewa eksistensi dan tujuan manusia.
Karakteristik berpikir filsafat:
1. Menyeluruh: (melihat ilmu dari berbagai sudut pandang, kaitan yang satu dengan lainnya itu bagaimana)
2. Mendasar: (melihat pijakan sebuah ilmu; Mengapa ilmu dapat disebut benar? Bagaimana proses berdasarkan kriteria dilakukan? Apakah kriteria itu sendiri benar? Lalu benar itu sendiri apa?) Seperti sebuah lingkaran, maka pertanyaan itu melingkar. Kita harus memulai dari satu titik. Lalu bagaimana menentukan titik awal yang benar? Lahirlah spekulasi.
3. Spekulatif: menetapkan titik awal penjelajahan pengetahuan yang dapat diandalkan.
Filsafat: Peneratas Pengetahuan
• Filsafat: melakukan satu pengembaraan untuk menetapkan satu pijakan ilmu. Ibarat marinir yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infantri.
• Ilmu: menyempurnakan dan memerinci pijakan supaya dapat diandalkan. Setelah ilmu berpijak, filsafat pun pergi melakukan pengembaraan mencari tempat pijakan ilmu lain.
• Dalam perkembangan filsafat menjadi ilmu terdapat tahap peralihan. Dalam peralihan ini bidang penjelajahan filsafat menjadi sempit dan sektoral. Pada tahap selanjutnya ilmu menyatakan dirinya otonom. Pada tahap peralihan ilmu mendasarkan norma-norma kepada yang seharusnya, sedangkan pada tahap akhir mendasarkan kepada penemuan alamiah sebagaimana adanya. Dalam penyusunan pengetahuan tentang alam dan isinya ini tidak lagi menggunakan metode yang bersifat normatif deduktif melainkan kombinasi antara deduktif dan induktif yang dikenal dengan metode “logico hypothetico verifikatif”.
Bidang Telaah Filsafat
Tahap awal; mempersoalkan siapakah manusia itu? Berbagai asumsi, khususnya ilmu sosial, muncul dalam menelaah manusia. Contoh ilmu ekonomi dan manajemen. Ekonomi bertujuan menelaah hubungan manusia dengan benda yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manajemen menelaah kerjasama antar sesama manusia dalam mencapai tujuan bersama.
Tahap kedua; pertanyaan yang berkisar tentang ada. Tentang hidup dan eksistensi manusia. Apakah hidup ini sebenarnya, apakah hidup ini sekedar peluang nasib yang melempar dadu acak?
Tahap Ketiga; membangun kerangka pemikiran yang orisinil dan meyakinkan dengan penalaran dan pembuktian yang tidak meragukan. (bedakan pemborong bahan bangunan dengan arsitek pembangun rumah).
Cabang-Cabang Filsafat
Pokok permasalahan yang dikaji filsafat itu ada tiga; logika, etika, dan estetika.
Logika ; berbicara tentang salah dan benar
Etika ; berbicara tentang baik dan buruk
Estetika; berbicara tentang indah dan jelek
Ketiga cabang utama filsafat ini bertambah lagi seperti: metafisika, politik (filsafat pemerintahan), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat matematika.
Filsafat Ilmu
Merupakan bagian dari epistimologi (filsafat pengetahuan) yang secara sepsifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tertentu. Walau secara metodologis tidak membedakan ilmu alam dan ilmu sosial, namun karena permasalahan teknis yang khas, filsafat ilmu dibagi menjadi filsafat ilmu alam dan filsafat ilmu sosial.
Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yaitu:
• Obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan? (Ontologi)
• Bagaimana proses diperolehnya ilmu itu? Bagaimana prosedurnya? Apa yang harus diperhatikan agar memperoleh pengetahuan yang benar? Apa kebenaran itu? Apa kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu itu? (Epistemologi)
• Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional? (Aksiologi)
DATA MAHASISWA
Wednesday, March 9
Popular Posts
-
Arti Munasabah Menurut pengertian bahasa, munasabah berarti المشاكله (saling ada kesepakatan) dan المقاربة (saling berdekatan). (al-Suyuthy,...
-
Dalam ilmu Ushul Fiqih kita akan banyak diperkenalkan pada pembahasan tentang berbagai macam dalil hukum atau metode ijtihad para ulama dala...
-
Hakikat Pancasila Kedudukan dan fungsi Pancasila bilamana dikaji secara ilmiah memiliki pengertian-pengertian yang luas, baik dalam keduduka...
-
A. Konstelasi Pemerintahan Bani Umayah 1. Asal-Usul dan Basis Kekuatan Sepeninggal Ali bin Abu Thalib, gubernur Syam tampil sebagai penguas...
-
Makalah di bawah ini adalah makalah yang merupakan tugas dari mata kuliah Kewarga-negaraan. Dengan tema pokok Good Governance, kami mencoba ...
-
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. [1] Menurut asalnya katanya, psikol...
-
Mata Kuliah Ilmu Hadis untuk jurusan PAI, di STAIPI Bandung, merupakan mata kuliah yang termasuk ke dalam Muatan Lokal. Disebut Muatan Lokal...
-
Pendahuluan Pemahaman al-Quran bagi seorang mukmin adalah suatu hal yang penting dalam rangka memahami ajaran-ajaran yang ter-kandung di dal...
-
Riwayat al-Hadits ialah peristiwa transformasi informasi profetik melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh para pencerita hadis denga...
-
Dalam makalah ini saya tulis berbagai bahan yang berkaitan dengan Fiqih dan Madzhab-Madzhabnya serta Ushul Fiqih dan Materi-Materinya. Semog...
0 comments:
Post a Comment