Wilujeng Sumping, alias SELAMAT DATANG... di blog simkuring... moga-moga aya manfaat nu tiasa katampi... hapunten nu kasuhun... bilih aya nu teu kahartos...

Kang Yosep: "Idealis" menapaki "Realitas"


DATA MAHASISWA

No. NIM Nama Mahasiswa
1 09.0290 Abdul Malik
2 09.0267 Agus Salim
3 09.0292 Asep Haerudin
4 09.0282 Asep Saripin
5 09.0301 Basir Japidung
6 09.0259 Diman Zamil
7 09.0303 Ema Nurhasanah
8 09.0278 Fitri Indriani
9 09.0299 Galih Permana
10 09.0270 Ikrima Nisa Habibah
11 09.0275 Ismailia
12 09.0325 Maya Susanti
13 09.0324 Mira Nopita
14 09.0326 Rani Tri Lesmayanti
15 09.0260 Risa Apriani
16 09.0385 Sidiq Ginanjar
17 09.0300 Siti Nurul Hidayah
18 09.0328 Tedi Setiadi
19 09.0327 Toto Soni
20 09.0383 Winda Gustiani
21 09.0319 Wiwin Muspianti
22 09.0384 Yana Hadiana
23 09.0283 Yopi Sopiana
24 09.0265 Yosep Saeful Azhar Photobucket
25 09.0298 Endang Sudrajat
26 09.0316 Supian Munawar
27 Asep Al-Juhaeri

Saturday, March 19

KONSEPSI PERENCANAAN PENGAJARAN

* Download Makalah
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Dalam ilmu manajemen, perencanaan sering disebut dengan istilah planning yaitu persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.
Menurut William H. Newman (Majid, 2007: 15), perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan berisi rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan tentang tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.



Terry menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Mengingat perencanaan berisi kegiatan pengambilan keputusan, diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa depan. Secara luas, Tjokroamidjoyo menegaskan bahwa perencanaan mencakup tiga pengertian sebagai berikut.
a. Suatu proses persiapan sistematik mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Suatu cara untuk mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber yang ada secara efisien dan efektif.
c. Penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana, dan oleh siapa. (Haryanto, 2000: 4)

2. Pengertian Pembelajaran
Johnson mendefinisikan pembelajaran sebagai interaksi antara pengajar dengan satu atau lebih individu untuk belajar, direncanakan sebelumnya dalam rangka untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar kepada peserta didik. Sedangkan Hamalik merinci makna pembelajaran secara lebih luas sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada "bagaimana membelajarkan siswa", dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”. Adapun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum, yakni mengenai apa isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaimana cara menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
Pembelajaran sebagai suatu sistem memerlukan langkah perencanaan program pembelajaran, agar rencana pembelajaran yang disusun oleh guru dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas tentu saja memiliki pedoman yang komprehensif tentang skenario pembelajaran yang diinginkan oleh guru. Hal ini bertujuan agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan kebutuhan siswa. (Anwar dan Hendra Harmi, 2011: 24)
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan atau pendekatan metode, dan penilaian, menentukan alokasi waktu untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sebagai berikut.
a. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan pembelajaran secara sistematik yang menggunakan secara khusus teori-teori pembelajaran untuk menjamin berlangsungnya kualitas pembelajaran. Perencanaan pembelajaran ini akan menganalisis tentang kebutuhan dari proses belajar secara sistemik yang dimulai dari proses perancangan, pelaksanaan dan evaluasi hasil belajar.
b. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan teori-teori tentang strategi pembelajaran dan implementasinya dalam kegiatan mengajar.
c. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah sains adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan implementasi, evaluasi, pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran.
d. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran yang dikembangkan dengan melakukan pengecekan dan perbaikan dari waktu ke waktu untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
e. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem yang terdiri dari gabungan berbagai subsistem yakni terkait dengan tujuan, materi, metode/strategi, media, evaluasi, fasilitas, potensi akademik siswa dan sumber/referensi.
f. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dari problem pengajaran. (Sagala, 2003: 136-137)

B. Dimensi-Dimensi/Prinsip Perencanaan Pembelajaran
1. Signifikansi
Perencanaan pembelajaran harus memperhatikan signifikansi dan kegunaan social dari tujuan pendidikan yang diajukan. Pengambilan keputusan harus mempunyai garis-garis yang jelas dan mengajukan criteria evaluasi. Signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria yang dibangun dalam proses perencanaan.
2. Relevansi
Perencanaan pembelajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik atau waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
3. Adaptif
Perencanaan pembelajaran bersifat dinamis sehingga perlu mencari umpan balik (feedback). Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan pembelajaran yang fleksibel, adaptatif, realistis, yakni dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.


4. Feasibilitas
Feasibilitas artinya perencanaan terkait dengan teknik dan estimasi biaya dalam pertimbangan yang realistic.
5. Kepastian atau defenitivenes
Sekalipun perlu banyak alternative yang disediakan dalam perencanaan pembelajaran, konsep kepastian yang dapat meminimumkan atau mengurangi kejadian-kejadian yang tidak diduga tetap perlu diutamakan.
6. Ketelitian atau psimoniusness
Prinsip seharusnya mendapat perhatian yang sangat besar agar perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk yang sederhana dan sensitive terhadap kaitan-kaitan antara komponen pembelajaran. Berbagai alternative perlu disediakan sehingga mudah dipilih alternative mana yang paling efisien.
7. Waktu
Perencanaan pembelajaran hendaknya dapat memprediksi kebutuhan masa depan, dengan tetap memperhatikan dan bertumpu pada realitas kekinian.
8. Monitoring atau pemantauan
Monitoring merupakan proses dan prosedur untuk mengetahui apakah komponen yang ada berjalan sebagaimana mestinya. Dengan monitoring, hambatan atau kendala dalam implementasi pelaksanaan akan cepat diketahui, solusi pun dapat lebih mudah ditemukan, dan pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara efektif.
9. Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Dengan demikian, perencanaan pengajaran perlu memuat hal-hal sebagai berikut.
a) Tujuan apa yang diinginkan.
b) Program dan layanan.
c) Tenaga manusia.
d) Keuangan.
e) Bangunan fisik.
f) Struktur organisasi.
g) Kontek sosial.
Menurut Hamalik, ada beberapa perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Memahami kurikulum
b. Menguasai bahan ajar
c. Menyusun program pengajaran
d. Melaksanakan program pengajaran
e. Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

C. Karakteristik Perencanaan Pembelajaran
Ada beberapa karakteristik yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan guru dalam menyusun suatu rencana pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1. Penyusunan perencanaan pembelajaran ditujukan terhadap siswa yang belajar, baik dari segi kebutuhan siswa, perkembangan siswa, norma positif bagi siswa, dan minat serta perhatian siswa.
2. Memiliki tahapan-tahapan yang meliputi; (1) tahap persiapan melalui penguasaan terhadap bidang keilmuan yang menjadi wewenangnya, perhatian terhadap tujuan, metode, media, sumber, evaluasi, dan kegiatan belajar siswa itu sendiri; (2) tahap pelaksanaan melalui kegiatan belajar yang dinamis dan menyenangkan (joyfull learning) dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi untuk meraih kesuksesan dan kemajuan belajar; (3) tahap evaluasi melalui alat evaluasi yang tepat (valid), dapat dipercaya (reliable) dan memadai (adequate), dan; (4) tahap tindak lanjut melalui promosi guru untuk melanjutkan materi pembelajaran dan kenaikan kelas atau rehabilitasi (perbaikan) atas kekurangan yang telah terjadi dalam proses pembelajaran, yang lebih dikenal dengan istilah remedial teaching, dengan tujuan memperkuat penguasaan siswa berupa penambahan jam pembelajaran, pengulangan materi, atau penambahan tugas khususnya bagi siswa yang belum mencapai nilai minimal ketuntasan (KKM).
3. Sistematis, yakni penyampaian materi dimulai dari yang mudah dan diikuti dengan materi yang sulit dan dari segi pembelajaran harus mempertimbangkan keakuratan metode, media, evaluasi, dan tujuan pembelajaran.
4. Pendekatan sistem, yakni upaya untuk mengkolaborasikan semua komponen yang dapat mendukung kelancaran program pembelajaran.
5. Pembelajaran humanis yang bersumber dari kesadaran guru bahwa siswa yang dihadapinya memiliki berbagai macam potensi yang harus dihargai, diarahkan dan dikembangkan melalui cara-cara yang humanis dan beraneka ragam.

D. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai berikut.
1. Sebagai dasar, alat kontrol dan petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan;
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan;
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid;
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja;
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja;
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.

E. Urgensi Perencanaan Pembelajaran
Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi berikut:
1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan peren-canaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe-lajaran;
2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem;
3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar;
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perseorangan;
4. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran;
5. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar;
6. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran;
7. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Kasful dan Hendra Harmi. 2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Haryanto. 2000. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Rosda Karya
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.



0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan